Share

76. Celah Masa Lalu

Satu buah nampan yang diatasnya berisi semangkuk bubur polos dan jus buah menanti diatas meja makan. Beberapa ketukan yang tadi tak dihiraukan membuat Arkasa jengah. Lelaki itu melirik kearah jendela, diluar mendung dan sepertinya akan segera turun hujan. Dia ingin menyusul Alana, namun tugasnya sekarang adalah memastikan adiknya menghabiskan sarapannya.

Dengan cekatan ia membawa nampan ke depan pintu kamar Adara, mengetuknya sekali lagi.

"Dar, ayo sarapan dulu," ujarnya dibalik pintu.

Tak terdengar respon apapun. Arkasa menghela nafas, "aku masuk ya."

Dia menarik kenop pintu, mendapati Adara masih bergelung dalam selimut memunggunginya. Dari punggungnya yang setengah bergetar, Arkasa tahu Adara dalam keadaan terjaga.

Lelaki itu menghela nafas pelan. Diletakkannya nampan diatas meja sebelum bersandar di dekat lemari. Pandangannya lurus kearah jendela yang menampakkan rintik hujan mulai turun diluar sana.

"Ayo makan!"

Tak ada sahutan lagi.

Arkasa beringsut menuju ranjang, dia menari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status