Share

208. Kebohongan yang terungkap

“Zahra, ini tak seperti apa yang kamu pikirkan,” ucap Selina dengan raut cemas. Dia takut jika Zahrana mengira yang tidak-tidak. Kebetulan mereka tengah berduaan di balkon meskipun tidak melakukan apapun.

Aqsa memandang Zahrana dengan tatapan yang menyalang. “Kalau terjadi apa-apa di antara kami itu bukan urusanmu,”

“Mas,” lirih Zahrana dengan mata yang berkaca-kaca.

“Zahra, Mas? Ada apa?”

Shiza menghampiri mereka, menatap mereka bergantian.

“Tanyakan padanya!” seru Aqsa mendelik pada Zahrana. Tatapannya yang semula iba pada Zahrana kini berubah menjadi rasa benci yang teramat sangat.

“Mas Aqsa mendatangi Selina. Maksudnya apa?” cetus Zahrana sembari menahan tangis.

“Mas! Apa maksudmu?”

Shiza berbalik bertanya pada Aqsa.

Selina hanya diam tergugu menatap pertengkaran di antara mereka. Lalu dia mendengae dering telepon dari Arman.

“Maaf, Za, aku harus pergi sekarang. Kang Arman udah di depan,” ucap Selina setelah memeluk Shiza. “Maaf, aku tak mau jadi pemicu pertengkaran di antara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status