Share

209. Bertemu psikiater baru

“Keputusan apa maksud Papa?” tanya Ayu pada suaminya.

“Keputusan apakah Aqsa akan meneruskan pernikahannya atau tidak,” tukas Rakha bernada dingin. Tak hanya Aqsa, Rakha juga kecewa berat dengan sikap Zahrana. Faktanya, dengan cara apapun Zahrana berusaha merebut Aqsa dari Selina. “Padahal, Papa sempat berpikir, Aqsa nikahin saja dengan Selina toh gak bakalan ada yang tahu dia anak siapa. Semua orang tahunya dia anaknya Bashor,”

Ayu menggeram. “Jangan bahas Selina dulu Pa! Kita selesaikan ini dulu,”

Aqsa hanya diam dengan rahang yang mengeras. Dia dilanda bingung. Alasannya adalah ada janin yang tumbuh di rahim Zahrana. Jika dia menceraikannya bagaimana nasibnya kelak. Tak pernah terlintas sedikitpun jika dia mengalami pernikahan yang tak sesuai harapannya.

Kata cerai? Yang benar saja!

“Aku … minta maaf Mama, Papa, Mas Aqsa dan Shiza. Aku benar-benar menyesal telah melakukan kebohongan demi ambisiku. Aku mencintai Mas Aqsa bahkan jauh sebelum Selina mengenalmu Mas. Aku sudah jatuh hat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status