Share

Episode 61

Mendengar suara itu Ray bergeming di depan pintu. Tidak ada pergerakan untuk menyusul calon mempelainya ke kamar mandi. Setidaknya hanya sekedar ingin tahu ada apa dengan Isya. Sakit atau cuma masuk angin.

"Huek!" Kembali suara itu terdengar, kali ini dari kamar mandi di rumah dokter Careld.

Aku dan dokter Careld saling tatap. Kali ini kita satu frekuensi. Aku rasa apa yang aku pikirkan sama dengan apa yang dokter Careld pikirkan.

Tanpa pikir panjang lagi aku bergegas masuk ke dalam. Naluri kewanitaanku terpanggil. Nggak mungkin aku biarin keadaan Nafisya seoerti itu seorang diri. Ketika aku melewati badan Ray, aku hanya menghentakkan kakiku dengan keras. Sesaat dokter Careld pun menyusul.

Masih dengan napas terengah kulihat Nafisya memuntahkan semua isi perutnya berulang kali. Alu kasihan melihatnya. Mungkin ini untuk pertama kalinya bagi Nafisya.

Sungguh, jauh-jauh kusingkirkan perasaan sakit hati itu. Setelah dia selesai dan tak ada lagi ya

Ai

Nulisnya sambil ngatuk-ngantuk pembaca yang budiman ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status