Share

Episode 62

Jantung aku itu kaget, bukan karena dia bilang cinta sama aku, tapi karena dia sudah mencuri ciuman di bibirku. Dan yang lebih membuat aku ciut, di seberang pintu sudah ada seseorang yang dengan geramnya mengepalkan tangan kokohnya. 

Tergesa mendekati kami. "Lepasin dia, brengsek! Bukk!"

Aku terjengkal ke samping, sedang dokter Careld sudah terjungkal dengan darah di bibir. Tidak sampai di situ saja, Ray meraih tubuh sepupunya dan lagi-lagi dihantamnya tubuh kekar itu.

Kali ini dokter Careld tidak tinggal diam, dengan sigap dia tangkis tangan Ray, dan di balasnya pukulan itu telak kena hidung Ray. Seketika itu hidung Ray mengeluarkan darah.

"Stop!" Hentikan! Aku bilang!" teriakku sekuat tenaga dan berharap mereka berhenti. Suara isak tangisku menderu, terisak, sesenggukan.

Tapi mereka patuh dengan titahku. Melihat aku menangis tersedu begitu dengan posisi terduduk lunglai, mereka menghentikan perkelahian itu.

Dokter Careld mendeka

Ai

Selamat malam pembaca yang baik hati

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status