Share

Mantan Sarah

Indah membelalak kaget. Dia membuka mata dan sudah sadar dari pingsannya. Seketika bau kemenyan memenuhi penciuman, disusul harum melati yang menguar silih berganti. Mata lentik wanita itu menatap sekeliling. Lalu bernapas lega saat tahu tengah berada aman di rumah sang bibi.

“Hem, kamu sudah bangun?” tanya wanita yang baru datang dengan nampan di tangannya. “Bibi sudah membaca mantra baru buat kamu. Kenapa kamu sampai selemah itu? Apa kamu berhubungan badan dengan seorang pria?” tanya bibi Sumbi menanyakan sesuatu yang menjadi kelemahan mereka.

Kontan saja Indah menggeleng. Lagi pula dengan siapa dia akan tidur? Semua pria sudah dia tolak, dan hanya bermain dengan dirinya sendiri seolah –olah suaminya dulu berada di sisinya.

“Bi, kenapa aku tidak bisa menghisap darah seorang wanita?” tanya Indah penasaran saat terakhir kali akan menyerang seorang perempuan di depan rumah Affan.

“Apa dia seorang ustazah?” tanya Sumbi. Ia menduga target Indah adalah seseorang yang memiliki keimanan kua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status