Share

Akui Diriku!

“Apa sebaiknya saya pamit dari sini?” tanya Mada setelah beberapa saat.

Laki-laki yang masih mengharapkan jawaban dari Jenar itu pada akhirnya memilih menawarkan diri untuk meninggalkan area tersebut dengan suka cita.

“J—jangan Pak Mada, tidak apa-apa,” cegah Lamina ketika Mada sudah mengangkat bokongnya.

“Mungkin Jenar memang terlihat kaku dan kurang bersahabat,” kilah Lamina dengan melebarkan matanya ke arah Jenar yang nampak jengah bukan main.

“Jadi saya bisa tetap ikut bergabung di sini?”

“Tidak.”

“Iya.”

“Tentu saja, Pak Mada.”

Oke. Kali ini Jenar kembali kalah suara.

Baik Taka dan Lamina menginginkan kehadiran Mada di sana sehingga tidak ada pilihan lain bagi Jenar untuk mengiyakannya saja.

“Oh ayolah Je, aku tahu mungkin kamu bersitegang dengan Pak Mada.”

Mada yang sudah kembali duduk pada posisinya lantas melirik ke arah Jenar, bersitegang apanya?

Padahal selama ini di kantor, Mada sellau memperlakukan Jenar dengan sangat lembut dan manis, tidak ada kurangnya perhatian yang dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status