Share

BAB 51 Hanya Nafsu Belaka

“Maaf, Non. Tadi bapak panggil Non, ditunggu di ruang kerja katanya,” ujar seorang asisten rumah tangga yang datang tergopoh-gopoh menemui Varisha.

“Ruang kerjanya ada di lantai atas, di lorong paling ujung, Non,” lanjut wanita paruh baya itu.

“Baik, Bi. Saya akan ke sana. Tolong obati luka-lukanya ya, Bi.” Varisha melirik ke arah Arshaka yang kini memegang tangannya.

“Jangan pergi!” seru Arshaka dengan tegas, ia meremas tangan Varisha dengan lembut.

Varisha menghela napas kasar. “Sebentar saja, saya akan kembali. Biar lukamu diobati dulu,” kata Varisha menahan jengkel.

“Sepuluh menit. Saya kasih waktu kamu untuk menemuinya,” balas Arshaka dengan tegas.

“Lepaskan dulu tangan saya.” Varisha mencoba menghempaskan tangan Arshaka yang masih menggenggamnya.

Arshaka menatap Varisha dan dengan enggan melepaskan genggaman tangannya dari jemari wanita itu. Tanpa menunggu lama, setelah genggaman tersebut lepas, Varisha segera melangkah pergi tanpa menoleh ke arah Arshaka.

Varisha terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status