Share

Part 41

"Gimana, Mbak? Bisa?"

"Bisa, Pak. Mari!"

Seorang petugas PMI pun menuju ruangan khusus donor darah. Bryan bisa menjadi pendonor setelah seharian beristirahat total.

"Aku akan mendonorkan berapa pun kantong darah yang dibutuhkan, asal papa menjauhkan diri dari mereka. Tidak lagi berkomunikasi dengan mereka. Jika mereka butuh secara finansial, biar aku yang menanganinya. Ingat, Pa. Apa yang aku lakukan ini bukan semata untuk memaafkan papa. Bukan semata dengan gampang menerima pengkhianatan papa. Namun, aku lakukan ini demi nama baik keluarga, terpenting demi mama."

"Ya, Bry. Papa janji."

Begitulah perjanjian yang dibuat Bryan setelah melihat kondisi Liana semalam. Dan, Bryan langsung mengajak papanya pulang ke rumah. Meski Syahrial dan Yati tidak tidur sekamar, setidaknya Bryan bisa menjawab kegundahan hati Yati yang tak terucap padanya.

"Sebentar lagi, darahku akan mengalir di tubuhmu. Namun, semenjak itu juga, kamu dan ibumu tid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status