Share

Bab. 25

Rodriguez menoleh tajam dan bertanya ketus,

“Apa yang kau pandangi?”

“Kau.”

“Jangan begitu.”

“Karena kau jadi gugup?”

“Karena aku tidak suka dipandangi.”

“Tidak ada lagi yang bisa dilihat.”

“Lihat saja pemandangan di sekitarmu.”

“Kapan kau menindik telingamu?”

“Sudah lama.”

“Kenapa?”

“Kepingin saja.”

“Aku suka melihat anting-­anting itu di telingamu.” Ia kembali menoleh sekilas pada Azura.

" Di telingaku?” tanyanya sinis.

“Maksudmu, aku pantas pakai anting-­anting karena aku orang Indian?”

Azura menahan diri untuk tidak memberi jawaban marah.

Ia berkata pelan, “Tidak. Maksudku, di telingamu anting-­anting itu jadi sangat menarik.”

Ekspresi keras Rodriguez tersibak sejenak sebelum ia kembali memusatkan perhatian pada jalan raya dua jalur yang membawa mereka ke ketinggian White Mountains.

“Aku juga pakai anting­-anting. Mungkin kita bisa saling tukar.”Gurauan Azura tidak mendapat tanggapan.

Azura mengira akan diabaikan sepenuhnya, tapi tak lama kemudian Rodriguez berkata, “Aku cuma mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status