Share

42 > Luka

"Berapa kali bunda katakan sayang, bunda pasti buat Aldevan kembali suka sama kamu, tinggal tunggu waktunya yang tepat saja," ujar Hasna--bundanya Hana, yang mencoba memperingatkan lagi pada Hana agar tidak mempertaruhkan kesehatannya hanya demi Aldevan.

Cewek itu terlihat menangis sesegukan, sambil memijat kakinya yang membengkak akibat terjatuh sore tadi.

"Sekarang kamu lihat lutut kamu, sampai lecet begini, mama takut berdampak pada penyakit kamu, apa sebaiknya sekarang kita ke dokter?" tanya Hasna khawatir.

Hana menggeleng. "Nggak usah, Ma, cuman lecet sedikit. Beberapa hari lagi juga sembuh."

Hasna menghembuskan napas berat, ia menatap putrinya nanar dan mengusap turun rambut Hana. "Sedikit apanya? Ini parah Hana, ayo kita ke dokter."

Hana menggeleng lagi, sesaat ia tersenyum menatap Hasna. Sungguh, meski sakit di lukanya masih terasa, ia harus tetap kuat. 

"Ma, Hana nggak selemah itu sampai harus ke dokter, Hana masih bisa m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status