Share

Hinaan

“Capek, hmm?” Anggita menyambut kepulangan Bara seraya bergelayut manja di lengan lelaki itu.

“Tidak, kau adalah obat paling mujarab untuk segala penyakit yang ada dalam diriku,” kelakar Bara sambil tersenyum lembut dan mencium kening Anggita.

Kupu-kupu berterbangan memenuhi hati yang berbunga. Begitulah Anggita, wanita itu akan sangat bahagia ketika Bara menggodanya. Ia tak bisa membayangkan akan mejalani hidup seperti apa jika tanpa Bara. Sebab, menurutnya Bara adalah malaikat penolong yang dikirim Tuhan khusus untuknya.

“Bang?” panggil Anggita. Ia menelisik wajah Bara, seakan tengah mencari sesuatu di sana.

“Iya, sayang?”

Mereka berjalan beriringan dengan Anggita yang terus menempel pada Bara. Keduanya seperti pasangan suami istri yang hidupnya dipenuhi kebahagiaan.

“Kapan Abang berniat menikahiku?”

Seketika, Bara menghentikan langkah. Ia cukup terusik dengan pertanyaan An

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status