Share

Provokator

“Bukan begitu, Ma,” jawab Kenzo.

“Lantas apa?!” sahut Lidia. Ia memasang raut sedih dan kecewa atas sikap Kenzo yang sebenarnya wajar dilakukan pria dewasa yang sudah memiliki istri.

“Ken hanya tidak ingin gagal dua kali,” ujar Kenzo tak sepenuhnya berbohong.

“Ya sudah, kejar gadis itu.” Lidia menggantung ucapannya, seraya menatap dingin Kenzo. “Tapi, jangan pernah menyesal jika saat kau kembali, aku tak ada di muka bumi ini lagi,” tegasnya sembari melenggang pergi.

Kenzo merasa syarat yang diajukan Lidia adalah pilihan yang sulit. Di satu sisi, ia ingin mengejar Kenzie dan meminta maaf pada wanita tersebut. Tapi, statusnya sebagai anak membuat dia tak bisa leluasa melakukan itu. Aplagi, Kenzo merasa ucapan Lidia kali ini tidak main-main.

“Arghhhh!” Kenzo menyugar rambutnya frustrasi. Ia benci situasi ini, situasi dimana seseorang berhasil memainkan emosinya.

Kenzie dan Lidia sama-sama penting, dan memiliki tempat masing-masing. Haruskah dia memilih salah satunya? Jawabannya tentu tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status