Share

Bab. 19 Kehidupan Baru

Andira dan ibunya menoleh ke arah pintu. “Ibu bukakan pintu sebentar, ya?”

Andira mengangguk mengiyakan ucapan ibunya.

Bu Asih berjalan menuju pintu, kemudian membukanya. Tampak suaminya berdiri di sana. “Kenapa Ayah? Apa ada yang Ayah mau, sampai datang kemari mendatangi kamar putrimu,” tanya Bu Asih pada sang suami.

“Ibu kenapa masih di sini? Jangan ganggu pengantin baru, Bu,” ucap Danu pada sang istri, bermaksud menggoda putrinya.

Andira yang mendengar hal itu mengembuskan napas berat, gadis itu memejamkan mata. Bagaimana dia bisa lupa hari ini dirinya sudah resmi menjadi istri dari laki-laki yang tidak pernah dicintainya. Kenapa dia bisa melupakan hal itu? Lalu apa yang akan terjadi nanti kalau mereka sudah satu rumah? Memikirkannya saja sudah membuat gadis itu bergidik ngeri. Rasanya seperti ingin kabur saja, tetapi itu mustahil dilakukannya.

“Astaga, iya. Kenapa ibu bisa lupa, ya?” Bu Asih menepuk keningnya sendiri.

Suaminya hanya bisa menggeleng melihat tingka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status