Share

BAB 95 – Kedai Es Krim

“Bagus. Pemulihannya berjalan dengan sangat baik.” Kata dokter yang sedang memeriksa kaki Alana, seorang pria paruh baya yang sebagian besar rambutnya sudah beruban. “Tapi harus tetap berhati-hati. Untuk sementara ini, tidak boleh melakukan olahraga dan kegiatan yang bisa menyebabkan cedera lagi seperti melompat atau berlari. Untuk aktifitas seperti itu harus menunggu sampai benar-benar pulih.”

“Baik, Dokter.” Alana menangguk dan menyimak.

“Salepnya masih ada?”

“Masih, Dok.”

“Baiklah, kalau begitu tidak perlu saya resepkan obat lagi.”

Alana senang karena akhirnya dia bisa berjalan normal lagi. Dia tidak harus dipapah apalagi digendong. Hal itu sungguh sangat merepotkan baginya. Dan terkadang, bisa menjadi sangat memalukan.

Alana keluar dari ruang pemeriksaan bersama Sherly yang selalu mendampinginya. Sedangkan Adrian, yang hari itu memaksa menemani mereka sedang menunggu di lorong sambil duduk dan membaca sebuah pamflet dengan mimik muka serius.

Adrian mendongak saat mereka keluar. “S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status