Share

118. Melampiaskan Kerinduan

Aku terangkat pada pak Supriatna, bahwa aku tidak berhak menjadi wali nikah Noni.

“Pak Supriatna gak usah khawatir, dalam waktu dekat Mamanya Noni akan pulang ke Indonesia. Siapa ayah biologis Noni, dialah yang tahu.”

Aku memang perlu jelaskan itu pada pak Supriatna, karena aku tidak ingin sikapnya terhadapku ada kaitannya dengan Noni.

“Baik pak.. sekarang saya jadi lebih tahu, saya terima kasih pada pak Danu yang sudah menjelaskan masalah ini.”

“Saya juga akan jelaskan soal ini pada Noni pak, supaya dia tidak terus beranggapan saya adalah Papanya.”

***

Saat istirahat makan siang, aku ajak Noni berbicara di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor. Sambil makan siang, aku katakan apa yang barusan aku jelaskan pada pak Supriatna,

“Non.. kamu harus tahu soal rahasia ini, Papa gak ingin masalah ini berlarut-larut. Meskipun Mama belum boleh mengatakannya.” aku katakan itu dengan sangat hati-hati pada Noni.

Noni menatapku dengan mengernyitkan dahinya, “Rahasia apa lagi Pa? Noni jadi
Nathanegara

YUK!! BERIKAN VOTE DAN KOMEN UNTUK MEMBANTU CERITA INI.. JANGAN LUPA KASIH BINTANG YA.. TERIMA KASIH

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status