Share

Kekejaman Lucetta

Di lorong rumah sakit yang terasa mencekam ini, Oscar berjalan mondar-mandir dengan wajah kusutnya. Berulang kali menyugar rambutnya kasar seolah frustasi dengan keadaan yang mencekiknya begitu erat.

Bukan hanya Oscar yang tampak kehilangan kendali atas dirinya, sang adik kandung—Lexa, yang baru saja mendarat dari perjalanan panjang, pun juga terisak sesak mengetahui kabar tak menyenangkan ini.

"D-daddy hiksss ... Dad-daddy ..." Lexa menangis sampai sesegukan sembari menatap ruang ICU, tempat ayahandanya berjuang antara hidup dan mati.

Lucetta yang berdiri di samping Lexa lantas merengkuh tubuh ringkih adik iparnya itu. "Sstt sabar, Lexa ... Daddy pasti akan baik-baik saja."

"Kamu jangan menangis terus seperti ini. Daddy pasti tidak suka putrinya bersedih," bujuknya membuat Lexa perlahan menyeka air mata yang terus mengalir.

Tak berselang lama setelah itu, pintu ruang ICU terbuka. Menampilkan seorang pria paruh baya berjas putih yang keluar bersama para perawat.

Oscar bergegas mengha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status