Share

Sampai di New Zealand

Saat udara terasa begitu dingin di siang hari. Terdengar suara tangisan di sebuah taman yang sepi.

"Hei, ada apa, Cantik? Kenapa kamu menangis hm?"

Allice berjongkok, menyamakan tingginya dengan seorang gadis kecil berkuncir kepang yang kini terduduk di pojok bangku taman klinik sambil menangis sesenggukan.

"Cup cup cup, jangan sedih ya, Sayang. Aunty di sini, kamu bisa cerita apa saja kok," ucap Allice sambil mengelus puncak kepala bocah mungil itu dengan penuh kasih.

Walau masih dengan napas yang tersendat-sendat karena sesegukkan, bibir mungil itu akhirnya bersuara, "A-aku ingin p-pulang."

"T-tapi aku t-tidak tahu bagaimana caranya."

"Aunty boleh tahu siapa namamu?" tanya Allice dengan suara lembutnya.

Anak kecil manapun pasti akan mudah dekat dan tidak bisa jauh dari pesona keibuan seorang Allice. Bahkan, lihatlah, bocah yang tadinya menangis pilu sekarang tampak lebih tenang.

"Isabelle," jawab bocah itu dengan raut lugu bak anak kecil pada umumnya.

Tangan kanan Allice mengelus pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
si tuan bucin terlambat akhirnya menyusul istrinya juga... suka nih sama karakternya Hexa apalagi kalau lagi manasin Arsen dan gelut sama Arsen
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status