"Pastikan Mike keluar dari negara ini!" Nader memberi perintah pada Kandar ketika Mike dibawa oleh petugas kepolisian. Kepergian pria itu belum tentu sesuai keinginan mengingat Mike juga berteman dekat dengan salah satu petugas tersebut."Baik, Tuan." Kandar segera berjalan menuju mobilnya. Sedangkan Nader kembali masuk ke dalam gedung.Di sana, Nader langsung mencari keberadaan Noura yang tidak bisa ditemukan. Pun dengan Moana yang turut menghilang dalam waktu sekejap."Ke mana Noura pergi, pak?" Nader bertanya pada penghulu yang masih duduk di ruangan tersebut."Dia dan temannya pergi ke toilet tadi, mungkin sebentar lagi akan kembali." Sejujurnya, penghulu itu merasa dipermainkan, jadi dia bertanya pada Nader untuk memastikan. "Sebenarnya apa yang terjadi ini bertentangan dengan prinsip yang saya junjung, Tuan Nader, tidak bisakah pernikahan ini dibatalkan saja?""Apa maksudmu?" Nader melototi pria itu sebagai bentuk ketidaksukaannya."Sebuah pernikahan itu adalah hal sakral, jad
Mike telah mendengar sebagian cerita dari Ikram. Dari pembicaraan singkat itu, dia dapat memahami perasaan Ikram terhadap Noura.'Aku harus berhati-hati dengan pria ini,' pikir Mike, sebelum akhirnya memanggil salah satu petugas yang masih melakukan pengawasan di sekitar mereka.Mike sudah berada di bandara saat ini. Jadi dia sudah bersiap meninggalkan negara tersebut."Apa yang kalian bicarakan?" Sembari berjalan, petugas itu bertanya pada Mike. "Apa yang dia tawarkan padamu?" tanyanya ingin tahu.Ketika berbicara dengan Ikram, Mike sengaja meminta ruang pribadi untuk mereka berdua. Kedua pria itu mengasingkan diri untuk sejenak dan tentunya Ikram yang bertanggung jawab sepenuhnya."Hanya masalah bisnis, kamu tahu sendiri kan jika tuan Ikram itu adalah pria yang sukses dalam setiap usahanya. Sangat disayangkan jika aku melewatkan tawarannya," jawab Mike dengan asal. Meskipun berteman baik dengan petugas tersebut, tapi Mike tidak akan berniat untuk bercerita lagi pada pria itu. Dia m
Setelah masuk ke dalam kamarnya, Nader membanting pintu dengan kuat. "Aku harus secepatnya menyingkirkan wanita licik itu, setiap kemunculannya hanya membuatku emosi saja."Nader duduk di atas sofa sambil memejamkan mata. Niat buruknya terhadap Malini segera tertunda ketika mengingat Noura.Ya, Nader masih butuh Malini untuk memanasi-manasi Noura. Dengan menggunakan tunangannya itu, Nader ingin melihat reaksi wanita yang baru dinikahinya.Saat sedang sibuk dengan lamunannya, pintu kamar Nader dibuka paksa dari luar. Imtiyaz, Heba, dan Malini muncul setelahnya secara bersamaan."Ada apa lagi, Papa?" tanya Nader dengan santai."Apa yang kamu lakukan pada Malini, Nader?" Imtiyaz sudah akan beristirahat, namun terganggu oleh suara berisik yang disebabkan putranya.Nader berdiri dan membalas tatapan ayahnya. "Coba tanyakan sendiri pada wanita itu, apa yang ingin dia lakukan tengah malam di kamarku dengan pakaian terbuka seperti itu?" gertaknya sembari menatap jijik pada Malini.Imtiyaz te
Tiga hari kemudian.Noura kembali bekerja dan siap menghadapi segala tantangan dalam pekerjaannya."Harusnya istri dari pemilik klub tidak usah bekerja lagi dong," Moana meledek Noura yang saat itu tengah bersiap-siap. "Kenapa kamu masih ikut berangkat denganku? Kenapa tidak minta pekerjaan lain saja, atau lebih baik tidak usah bekerja dan menjadi ibu rumah tangga yang baik saja.""Hanya istri di bawah tangan, mungkin lebih tepatnya hanya menjadi simpanan saja," balas Noura dengan acuh. "Tidak ada kejelasan dalam hubungan kami, Moana, jadi berhenti mengejek status sialan itu!" pinta Noura sembari memasang sepatu high heels di kakinya yang indah."Biarpun di bawah tangan, tapi kalian kan tetap making love, pasti ada perasaan dong saat melakukannya, jadi aku rasa tuan Nader itu pasti masih memiliki perasaan yang dalam untukmu," Moana mengungkapkannya dengan yakin, karena dia pernah menemukan obat kontrasepsi tersimpan di lemari Noura. Namun, untuk memastikan, Moana tidak sekali pun ber
Pukul sembilan malam, Noura memasuki ruangan . Dia baru saja menemani Moana makan malam bersama dengan klien. Ketika Noura mulai menarik kancing seleret jaket yang dikenakannya, dia dikejutkan dengan kedatangan Ashley.Ah .... Pria ini memang menyebalkan. Dia selalu sembarangan memasuki ruangan wanita."Selamat malam, Noura," ucap Ashley santai. "Setelah beberapa hari tidak bertemu, ternyata aku merindukanmu juga," kata Ashley sembari mengayunkan barang tentengannya pada Noura.Noura mendengus kesal. Sembari menarik seleret jaketnya kembali, dia pun protes. "Tidak usah banyak basa-basi, katakan saja langsung, ada hal apa yang membawamu ke sini, kenapa tiba-tiba mendatangiku di jam segini?" "Aku membawa pakaian ini untukmu." Ashley menyodorkan sebuah paper bag pada Noura. "Ambil ini, dan gunakan setiap kamu bekerja!"Perintah itu sontak mengejutkan Noura. Dahinya mengernyit bingung. "Pakaian apa lagi itu, apa yang aku pergunakan setiap hari masih kurang seksi menurutmu?""Lihat saja
"Namanya Noura Sarah, dan dia hanya seorang penari telanjang di sebuah klub malam." George berjalan mendekati pamannya. "Coba pikirkan sendiri, alibi apa yang telah digunakannya untuk melakukan pembelaan? Jika bukan karena adanya Nader, aku juga bisa membalaskan dendam pada wanita jalang itu." Reghab menoleh pada asistennya. "Kamu sudah mengetahuinya?" Mendengar penjelasan George, Reghab seakan tidak terima anaknya tewas karena seorang wanita penghibur. Betapa tidak berdayanya dia jika harus kalah menghadapi seorang wanita murahan. Jevon menundukkan kepala. Di balik diamnya, dia hanya tidak ingin terjadi keributan antara atasannya dengan keluarga Othmani. Mungkin mudah untuk menyingkirkan Noura, tapi musuh baru yang akan dihadapi juga tidak main-main. "Kalau begitu bawa wanita itu padaku!" suruh Reghab pada keponakannya. Reghab tidak dekat dengan George, bahkan tidak menyukainya. Pria muda di depannya terkenal liar dan brutal, membawa pengaruh buruk pada Luke semasa hidup. Namun
Di malam yang sama, Ikram dan Jerico kembali berkunjung ke rumah orang tua Mike. Keduanya kembali bertamu dengan alasan yang berbeda,, padahal tujuan mereka hanya ingin menggali status asli dari bayi Angel."Kalian lagi?" Aida menyipitkan mata tatkala melihat kedatangan Ikram dan Jerico. "Apa lagi yang ingin kalian bahas?" Aida merasa sedikit heran karena Ikram dan asistennya akan datang di saat Mike sedang tidak berada di rumah. 'Akhh ... aku lupa lagi memberitahu Mike tentang kedua pria ini, entah apa niat mereka yang sebenarnya?' pikirnya."Kami ingin bertemu dengan Mike, Nyonya, tolong panggilkan dia!" pinta Ikram dengan sopan."Mike belum pulang," balas Aida dengan ramah. Sebelumnya Ikram sudah berbicara tentang bisnis baru, tentu saja dia akan berbaik sangka pada pria itu."Bolehkah kami masuk menunggu Mike?" Ikram merendahkan diri untuk meminta karena mendengar suara bayi Angel dari dalam rumah.Walau sudah yakin, tapi Ikram masih ingin memastikan ayah biologis Angel. Dia haru
Mulut Noura seketika menganga mendengar permintaan Nader. Setelah bangun dari keterkejutannya, dia pun bertanya dengan suara yang pelan. "Hak ...? Hak seperti apa yang kamu maksud?""Tentu saja hakku sebagai seorang suami dan apa kamu tidak sadar jika belum pernah memberikannya setelah kita menikah?" Nader mengangkat tangan Noura dan mengecup punggung tangan istrinya itu. "Aku bahkan selalu bermimpi setiap malam," godanya.Dari balik kaca spion depan, Jemmy kembali melirik. Meski tidak terlalu jelas, dia masih bisa mendengar samar-samar jika Nader mengatakan kata suami istri. Gerak-gerik keduanya yang terlihat intim juga menguatkan dugaan Jemmy.'Jadi Tuan Nader sudah menikahi Noura?' tebak Jemmy dalam hati. 'Noura dalam bahaya, jangan sampai Heba mengetahui ini.'Noura belum merasakan apapun ketika Nader memperlakukannya dengan mesra. Bahkan tatapan pria itu membuatnya jijik. Itu karena Nader baru saja menghinanya habis-habisan membuat Noura sakit hati. "Apa kamu masih menginginka