Share

Bab 32. Gol.

"Sana ke kamar Mas Shaka sendiri!" seru Kinan sambil mendorong bahu Shaka menjauh.

"Kalau aku nggak mau, gimana?" Shaka dengan santainya mencekal lengan Kinan dan menarik gadis itu ke pelukannya.

"Kalau gitu saya tidur di kamar Atun!" gerutu Kinan seraya berusaha melepaskan diri dari pelukan Shaka.

"Kalau kamu tidur di kamar Atun, dia aku pecat sekarang juga!" Mata Kinan membulat. Ancaman macam apa itu. Mana bisa main pecat orang tanpa alasan yang jelas.

"Aku serius loh," tegas Shaka. "Jadi, pilih Atun dipecat, atau kamu tidur di sini sama aku, atau kamu balik ke kamar kita?"

Kinan mendesis sebal. Pilihan yang dibuat Shaka tidak ada yang bagus. Sungguh Kinan sedang tidak ingin berdekatan dengan makhluk menyebalkan ini. Pokoknya dia sedang kesal dan malas melihat wajah Shaka.

"Pilih di sini aja, kan?" Shaka menaik-naikkan kedua alis sambil memasang ekspresi jahilnya.

"Tapi lepasin!"

Shaka menuruti ucapan Kinan. Gadis itu beringsut menjaga jarak di antara mereka. Dia memutar badan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status