Share

37. Memulai Hidup Baru

Aneska sudah mematut diri di depan cermin di pagi buta dalam indekos Mala. Tampak jelas kedua mata yang bengkak karena terlalu banyak menangis. Pipinya sedikit tirus karena nafsu makannya berkurang jauh kala teringat peristiwa memilukan itu. Gadis itu kembali menunduk dengan air mata yang sudah luruh membasahi pipi.

“Nes,” panggil Mala dari arah dapur. “Sarapan dulu, ya? Sebelum aku anterin kamu ke terminal.”

Aneska bergegas menghapus air matanya sebelum menoleh dan tersenyum tipis. Lalu, mendekat ke arah ranjang dan duduk bersila menyambut dua piring nasi goreng yang diberikan Mala. Nasi goreng itu tampak masih mengepulkan asap.

“Makan dulu, Nes. Buat asupan tenaga sebelum menempuh perjalanan jauh.”

“Makasih, ya, La. Entah apa jadinya aku kalau enggak ada kamu.”

“Jangan ngomong begitu, Nes. Kita, kan, sahabat selamanya. Kalau kamu bahagia, aku juga bahagia. Begitu juga sebaliknya. Jadi jangan sungkan, ya?”

Aneska mengangguk sambil menyunggingkan senyum tipis. Lalu, perlahan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status