Share

42. Lahirnya Sang Penerus

Elvano menatap nanar sertifikat rumah atas nama Andi dan segepok uang yang ada di mejanya. Dia meraup wajah dan berulang kali menghela napas panjang. Hatinya berdenyut nyeri berkali-kali lipat melihat besarnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh Aneska. Pria itu memejamkan mata sejenak sambil memijat pangkal hidungnya sebelum bangkit dari duduk dan berjalan ke sisi jendela kaca.

“Kamu di mana sebenarnya, Nes? Jangan buat aku makin merasa bersalah karena sikapmu ini.”

Elvano bergeming di depan jendela kaca sambil meliarkan pandangan untuk menatap hamparan gedung pencakar langit. Mendengar suara ponsel berdering, dia menoleh dan berjalan mendekati meja untuk melihat siapa yang sudah meneleponnya. Melihat nama Zayn yang terpampang di layar, pria dengan manik mata biru itu bergegas menjawab panggilan.

“Zayn, apa ada kabar tentang A ... siapa ini? Kenapa HP Zayn ada pada kamu?” tanya Elvano dengan dahi berkerut dalam.

“Apa Anda teman pasien? Maaf saat ini pasien sedang dalam kondisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status