Share

Bab 40

Begitu ucapan kepala pekerja konstruksi terlontar, para pekerja konstruksi lainnya pun jadi mengikuti ucapannya, "Benar, Pak Dimas 'kan baru datang, jadi kami ingin latihan bersama."

Amel menoleh ke arah Dimas, lalu bertanya, "Apakah benar begitu?"

Dimas mengangguk dengan polosnya.

Amel masih merasa khawatir, dia melihat Dimas dan bertanya lagi, "Benar kamu nggak terluka?"

Dimas membungkuk dan berbisik pada Amel, "Suamimu nggak semudah itu terluka."

Amel tersipu dan memegang pipinya dengan canggung. "Baiklah."

Amel punya adik laki-laki, jadi dia sering dibuat khawatir olehnya.

Jadi, Amel sangat takut kalau sampai keluarganya terluka.

Namun, sekarang dia sudah menyadari, Dimas adalah Dimas, adiknya adalah adiknya, mereka bukan orang yang bisa disamakan.

Amel pun berbalik dan meminta maaf pada orang-orang tadi ,"Maaf, aku sudah salah paham pada kalian."

Kepala pekerja konstruksi melambaikan tangan, mengisyaratkan bahwa dia bisa memahaminya, "Hahaha, nggak apa-apa, kalau istriku yang meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status