Share

Bab 48

Wanita itu mengangguk dengan mata penuh antisipasi, jelas bahwa dia sangat menantikan hari di mana dia memiliki tokonya sendiri.

Begitu Amel selesai berbicara, oven di dekatnya mengeluarkan bunyi dentingan.

Amel mengenakan sarung tangan tebal dan mengeluarkan adonan kuenya. Kemudian, dia dengan hati-hati mengoleskan krim serta hiasan coklat. Terakhir, dia menaruh hiasan untuk anak kecil sebelum dengan hati-hati memasukkan kue itu ke dalam kotak.

Sebelum kuenya siap, Dimas sudah menelepon mandor. Dia meminta mandor datang ke alamat ini untuk mengambil kue itu.

Saat sampai, sang mandor ragu-ragu di depan toko sebelum akhirnya mendorong pintu, lalu masuk.

Bagaimanapun juga, toko ini kelihatannya mahal. Mereka biasanya memesan kue dari toko kue seperti Toko Kue Bahagia. Mana pernah mereka pergi ke tempat mewah seperti ini?

Manajer baru itu sungguh murah hati.

Begitu sang mandor masuk, dia melihat apa yang terpajang di etalase.

Begitu mandor itu melihat kue itu, jantungnya langsung berdebar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status