Share

bab 41 Untung Tidak Lihat

Di saat Sarah sedang memandangi para tamu yang terus berdatangan di seluruh penjuru, Sabrina datang untuk memberikan selamat juga menenangkannya agar ketika potong pita dan memberikan sambutan sama sekali tidak gugup.

“Gemeteran ya, Mbak?” Sarah mengangguk dengan sorot mata berkaca-kaca, sementara tangannya tiba-tiba menjadi dingin.

Siapapun orangnya jika dalam menghadapi keadaan di luar dugaan dapat dipastikan akan mengalami hal yang sama. Hal itu yang kemudian dimaklumi oleh Sabrina dan menjadi alasannya memberikan ketenangan dan semangat untuk Sarah.

“Hal itu wajar, Mbak! Sekarang baca bismillah, berdzikir dan tarik napas dalam-dalam lalu buang pelan-pelan. Ulangi terus menerus, In syaa Allah ntar menjadi rileks dengan sendirinya.”

Setelah kalimat demi kalimat Sabrina selesai terucap, Sarah langsung mempraktekkannya. Benar saja setelah mencoba beberapa kali, ia berhasil menenangkan dan mengembalikan detak jantungnya menjadi normal.

“Gimana, udah oke?” Sabrina yang sejak kedat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status