Share

bab 58 Bahagianya Berbagi

“Semua itu gara-gara pelayan yang lelet itu!” Hendrik menyugar rambutnya asal. Wajahnya penuh guratan amarah.

“Ehem!” Syasya memberikan kode, bahwa dirinya ada di belakang tubuh Hendrik. Ia memang sengaja melakukan itu—sembunyi di tembok dekat pintu keluar—untuk melihat bukti seberapa benar perkataan Hendrik tentang rasa suka padanya. Jika benar rasa itu adanya, pasti akan mencari ke mana pun pergi.

Dan benar saja itu terjadi. Namun, ia tanpa sengaja juga harus tahu siapa Hendrik sebenarnya. ‘Oh, ternyata masih sama!’ batinnya menilai.

“Oh, hai! Kamu ke mana saja? Aku cariin ternyata ada di sini,” sapa Hendrik usai menemukan keberadaan Syasya. Ia garuk kepala tak gatalnya itu karena kikuk.

Di balik rasa kikuknya itu, Hendrik ketar-ketir. Ia takut jika Syasya tahu bahwa dirinya baru saja mengumpat. Ia tidak ingin hal itu terjadi, karena image-nya harus tetap terjaga sebagai laki-laki baik-baik.

‘Duh, dengar gak ya? Bisa bahaya ini kalau dia dengar. Dasar nih mulut!’ batinnya merac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status