Share

Teror Ghaib 31

Ann menunggu dengan tidak sabar reaksi Emma. Meski tampak fokus makan, diam-diam ia melirik ke arah Emma. Namun apa yang dia harapkan ternyata tidak seperti yang dia harapkan. Bukannya diracuni, Emma malah tampak bahagia.

“Jusnya enak,” kata gadis itu, “jujur ​​aja, aku belum pernah myoba jus melon sebelumnya. Favoritku jus apel dan stroberi."

Ann tersenyum, berusaha untuk tidak terpengaruh oleh reaksi Emma yang tidak terduga. “Syukur deh kalo kamu suka,” katanya.

***

Emma masih baik-baik saja sampai kuliahnya berakhir dan dia pulang. Gadis itu hanya merasakan sesuatu yang aneh di malam hari. Kulitnya serak dan perutnya sakit. Dia pergi ke kamar mandi beberapa kali untuk buang air besar.

Emma tidak mengatakan apa pun pada Lily. Ia tidak ingin ibunya khawatir, namun di luar dugaan, wanita itu datang ke kamarnya sekitar pukul delapan malam.

"Emma, ​​kamu sudah lama tidak keluar kamar," kata Lily sambil menghentikan langkahnya di depan pintu. Ia sedikit terkejut saat melihat Emma terbari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status