Share

Teror Ghaib 32

Wajah Emma berubah buruk rupa. Mata, hidung dan mulutnya berkerut-kerut. Di wajahnya terdapat bercak-bercak merah seperti bekas darah kering.

Perawat kemudian lari dari kamar. Dia terlihat sangat ketakutan. Sementara itu, sang dokter membelalakkan matanya saat melihat wajah Emma.

“Sulit dipercaya,” kata dokter.

“Lepaskan tanganku,” kata Emma. Suaranya berat dan mengerikan.

Dokter melepaskan tangan Emma. "Apa yang terjadi dengannya?" dokter bertanya pada Robin. “Apa wajahnya sering berubah seperti itu?”

“Kami bisa menjelaskannya kepadamu nanti,” kata Robin, “sekarang bisakah kami menenangkannya dulu?”

“Oh, tentu,” kata dokter itu. Ia kemudian meninggalkan kamar Emma.

Robin lalu menghampiri Emma. “Kendalikan dirimu, Emma,” katanya tanpa benar-benar melihat wajahnya yang mengerikan, “dokternya sudah pergi. Tidak ada yang akan mengganggumu lagi.”

Emma kemudian tertawa. Tawanya keras dan melengking. Lambat laun, tubuhnya berhenti bergerak dan memberontak. Lambat laun bentuk wajahnya kembal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status