Share

Asix Diperam Kelesah

Pada sebuah klinik perawatan, kini Ari dan Lara menghentikan langkah. Lara sudah mendaftarkan dua nama yang akan melakukan tindakan.

"Elu butuh vitamin biar seger. Jadi, kita ke sini dulu. Gue juga butuh soalnya."

Pernyataan yang membuat Ari makin geleng-geleng kepala. "Aku ini cowok, Ra, mana pantes ikut masuk kek ginian?"

Lara melipat tangannya di dada, lantas mulai memasang wajah garang. Matanya meredup, tapi memancarkan aura bak ratu yang ingin dimenangkan. Tatapannya berubah tajam, belum lagi gestur tubuhnya seolah-olah berkata bahwa perintahnya tak dapat ditolak.

Sontak saja, Ari yang memang merasa inilah kewajiban sebagai ART yang harus menuruti permintaan majikan, lekas menganggut setuju. "Oke, Nona."

Lara menyungging senyum, lantas ikut duduk menunggu giliran. Dikeluarkannya ponsel dari handbag dengan shoulder strap bak kulit ular. Pesan berantai dari Derissca dan Lalita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status