Share

Langkah Baru

Rendi dan Ari baru saja tiba saat jam menunjuk ke angka sepuluh. Perjalanan yang tak memakan banyak waktu membuat keduanya lebih cepat sampai ke tempat yang dituju.

Ari telah merebahkan tubuh, sembari sesekali membingkai dagu. "Aku seganteng ini, ta, tibakno?"

Rendi yang mendengar monolog Ari pun mencebik. "Nggak usah bangga. Mereka berantem gegara elu. Harusnya elu nggak boleh lari, Ri."

Ari hanya mendecih. Mau saja jika ia mengumpati sang adik tiri, tetapi ia masih ingin berpikir jernih. Jika ia menceritakan semuanya, sama saja ia membuko borok sendiri.

"Aku cuma nggak mau jadi kambing congek, Rend. Dioper sana, oper sini. Nggak semua yang keliatannya gampang itu beneran mudah. Adakalanya, kita juga mesti nolak yang namanya jalan pintas."

"Jadi sekarang udah beneran sadar? Ato cuma karena si Lara?"

Ari menggeleng, lalu diraihnya air mineral dalam kemasan ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status