Share

Kesambet

Ari baru saja tiba ke kosnya saat ponselnya berdering nyaring memekakkan telinga. Pelan, diangkatnya nama yang tertera di layar. Tarissa.

"Baru juga tadi ketemu. Ada apa lagi?"

Entah mengapa, euforia dalam hatinya berbeda dengan saat Lara yang menghubungi. Tak ada degup yang dirasa menyenangkan saat mendapati nama Tarissa di layar ponselnya.

"Elu siap-siap, ya. Besok, mau atau enggak elu mesti pindah dari sana. Gue udah nyiapin semua yang elu butuhin. Jam 7 pagi."

Ari menghela napas panjang. Kali ini, ia yang menjadi korban atas keterpaksaan. Inikah karma instan di dunia?

"Iya."

Seketika panggilan telepon terputus begitu saja. Direbahkannya diri ke ranjang, lantas mengingat betapa beberapa hari terakhir ini adalah yang paling menyenangkan momentnya selama mengenal Lara.

Ia merubah posisi tidurnya hingga miring ke arah tempat yang biasa di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status