Share

Alasan Tarissa

Ari telah sampai di kafe Ungu, tetapi dua perempuan itu sama sekali tak terlihat batang hidungnya. Telah berulang kali ia menyisir demi memastikan memang tak tertinggal sesenti pun. Sayangnya, mereka memang tak ada di sana.

Ari frustrasi. Ia duduk di salah satu sofa berpunggung tinggi. Ia lelah. Bahkan keringat telah memandikan dirinya di siang yang terik ini.

Sontak, Ari ingat. Daripada harus mencari bukankah lebih baik menghubungi? Lantas, dipanggilnya nomor Tarissa berulangkali. Sayangnya, nomor itu berada di luar koneksi.

Ari menyugar rambutnya dengan gusar. Ia tak lagu tahu harus bagaimana sekarang. Perlahan tapi pasti, ia mulai tertawa. Lantas, meminta minuman untuk melegakan kerongkongan.

Sementara itu, Lara telah ditawan oleh Tarissa. Diikatnya sang kawan pada kaki-kaki meja. Kedua tangannya bebas, tapi tak akan mampu meraih tali temali untuk meloloskan diri.

Lara paling

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status