Share

34. Sarapan Jauh

Beberapa saat kami berkejaran hingga aku merasa kelelahan dan berhenti. Kemudian dengan napas pendek-pendek aku membungkuk memegangi lutut. Keringat membasahi dahiku dan seluruh wajahku. Perlahan aku mengangkat wajah bersamaan dengan tubuhku yang menegak. Dan dia sudah berada di hadapanku kini sambil berkacak pinggang.

Sedikit senyuman terlukis sedangkan aku memasang wajah datar.

"Sudah Abang bilang kita jalan saja, nggak usah lari-lari," ucapnya tanpa merasa bersalah.

"Yang lari duluan siapa?" tanyanya geram.

"Abang bukan lari tapi cuma menghindar saja."

Tak mau berdebat lebih jauh lagi aku melangkah mendahuluinya. Meninggalkan dia yang masih berdiri dengan senyum tidak jelas.

Setelah beberapa langkah kurasa dia kembali menggenggam jemariku seperti tadi. Aku hanya membiarkanya tanpa banyak bicara. Hingga hampir satu putaran berlalu aku larut dalam pikiranku dan sepertinya lelaki disampingku ini juga larut dalam pikirannya.

Sesekali pandangan kami bertemu lalu saling berpaling lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status