Share

36. Sahabat Terbaik

Kami baru saja sampai di rumah setelah duhur. Beristirahat sebentar lalu membersihkan badan dan melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah. Ada rasa tak biasa ketika aku melakukan aktivitas di rumah bersamanya.

Tanpa rasa canggung dan sungkan, saling bercanda. Seperti beberapa tahun yang lalu, dan sekarang tanpa batas untuk saling memeluk dan memandang.

Aku mulai bisa menggeser posisi hatiku, dari merasa sebagai adik menjadi nyaman sebagai istri. Lagipula tak ada alasan lagi untuk menolak pernikahan ini. Rey sudah tidak bisa diharapkan dan aku terlanjur kecewa pada Rey.

Memilih untuk menerima Bang Fyan adalah pilihan terbaik untukku. Bukankah kami sudah terbiasa menghabiskan waktu bersama sejak dulu. Meskipun dalam konteks yang berbeda. Setidaknya kami sudah tahu sifat satu sama lain. Hanya perlu merubah rasa dari sayang sebagai saudara menjadi cinta suami istri.

"Kamu tidak akan tahu patahnya hati Abang dulu ketika harus meninggalkan kota ini. Meninggalkan cinta Abang untuk laki-laki lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
moga2 fyan ngga macem2, hayo fyan, terbuka lah sama ara, kan kamu sendiri yg pingin nikah sama ara, ingin rumah tangga kalian berkah kan, jaga dong perasaan dan kepercayaan ara, jgn ada yg disembunyikan walaupun menurut kamu hal sepele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status