Share

41. Bapak

.

"Tidak ada yang aneh, kenapa takut dibully?"

"Memang tidak ada," jawabnya enteng.

Aku mencebik lalu meraih koper dan mulai menata baju di dalam lemari.

"Kamu istirahat, ya! Abang ada perlu sebentar. Nanti sore kita jalan-jalan keliling Surabaya."

"Abang mau kemana?"

"Ada urusan sebentar, bukankah Abang sudah bilang kalau Abang ke sini ada urusan."

"Baiklah." Aku pasrah dengan perintahnya.

"Abang pergi dulu ya!" ucapnya seraya menghampiri dan mengecup keningku.

Manis memang, tapi aku tidak bisa merasakan manisnya. Setelah dia keluar kamar aku berpikir keras bagaimana caranya aku bisa mengikutinya. Sedangkan aku baru pertama kalinya datang ke Surabaya.

Terdengar suara mobil meninggalkan rumah, aku berlari ke balkon mengikuti dengan mata ini hingga mobil itu keluar dari pintu gerbang dan berbelok ke arah kanan.

Tiba-tiba aku mendapat ide dan segera berlari ke luar kamar setelah sebelumnya menyambar tas di atas kasur.

"Bunda, apa bang Fyan berpamitan sama Bunda?" tanyaku ketika bertem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
coba ara pancing bang fyan cerita, klo masih ditutupi, ya udh kamu juga begitu aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status