Share

Ancaman kematian Untuk Rindu

Senja merah bata di ufuk barat selayang mataku memandang. Kebetulan rumah Rindu menghadap ke barat. Walau terhalang oleh beberapa rumah tetangga.

Aku masih bisa menikmati redupnya matahari menguapkan kantuknya. Mungkin ia tengah lelah dan ingin beristirahat. Seperti jua aku yang ingin mengakhiri ini semua. Mengakhiri rangkaian semua cerita.

Sebuah cerita tentang alkisah turun ranjang tentang aku dan Rindu. Otak dan tubuhku rasanya sudah terlalu penat menghadapi semuanya sendirian.

Semalam Ayah dan Ibu menanyakan kabar tentang kondisi Rindu. Akhirnya ada satu masa mereka berdua tak menanyakan keadaanku malah menanyakan kabar menantunya.

“Heh dasar Ayah dan Ibu!” tawa kecilku menyeringai dibius bias sinar surya kala senja matahari menjurus pada detik-detik menjelang magrib. Masih pukul setengah lima sore di teras rumah Rindu.

Biarlah aku sejenak duduk menikmati jalan depan rumah Rindu. Menyapa para tetangga yang kebetulan lewat. Rindu tengah tertidur kembali setelah lelah bermain l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status