Share

Hanya Mimpi

Pagi bergulir menjadi siang dan siang berubah menjadi malam. Akhirnya aku mulai lelah dengan aktivitasku baru-baru ini.

Mungkin aku sedikit membutuhkan hiburan. Aku yang biasanya bergaya hidup tanpa kekangan. Kini harus berkutat antara teras ruah tengah dan kamar Rindu.

Tapi semua ini demi satu janjiku pada Almarhum Mas Danang. Walau janji itu terucap melalui mimpi yang aneh. Tapi aku merasa sungguh itu adalah Mas Danang.

Malam ini sudah terlalu larut untuk aku sekedar minum kopi atau menyulut sebatang rokok di teras rumah Rindu. Akhirnya aku memilih duduk di dekat jendela. Membukanya sedikit dan pada akhirnya aku tahu. Memang jendela didesain bisa dibuka dari luar.

Ada satu tempat kunci dari luar jendela. Mungkin maksud Ayah dan Ibu mertua. Agar mudah bila Rindu tengah mengamuk atau marah-marah. Tetapi selama denganku kenapa Rindu tidak pernah marah-marah entah.

Entak karena lelah atau penatnya tubuh dan otakku. Entah karena semilir angin malam dari luar jendela yang terbuka sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status