Share

Rindu Bingung

“Bangun Rindu, Nak sudah teramat siang bangunlah, tiga hari lagi kamu akan menikah loh. Bagaimana nanti kalau kamu sudah menjadi istri Masmu Danang?”

Telingaku serasa mendengar suara Ibuku sendiri. Tetapi di dalam otakku terus berbicara dengan pertanyaan mendasar. Apa alu benar-benar berada di rumah? Bukankah aku berada di tempat berkabut itu.

“Rindu bangun Ndok sudah siang, itu loh di luar ada Masmu Danang datang. Katanya kalian mau jalan-jalan ke taman.”

Memang benar itu suara Ibu, tapi bukankah pernikahan kami direncanakan dua bulan lagi. Bukankah aku masih terbaring di kamar Mas Danang.

Lalu mataku mencoba mengintip akan siapa yang membangunkanku. Apakah benar Ibu yang ada di sampingku atau masih makhluk setan jahanam kuntilanak itu.

Perlahan kelopak mata aku buka sedikit demi sedikit. Aku masih belum percaya bila yang duduk di sampingku terbaring adalah Ibu. Masak ia bisa begitu cepat waktu berlalu hanya aku dengan berbaring saja.

“Allahuakbar, Astagfirullah pergi!” aku sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status