Share

Aku Melihat Tapi Mereka Tidak

“Mas sudah ya aku mau istirahat. Kamu istirahat juga ya sayang, jangan bergadang dan jangan bobok larut malam. Ingat jaga kesehatanmu untuk aku ya calon istrimu.”

Ketikan terakhir dari kata calon istrimu membuat anganku melambung. Pertanyaan klasik di benakku apa benar ada hari esok untuk aku menikah dengan Mas Danang.

Aku mulai rebahkan tubuhku yang terlalu lelah memikirkan semua peristiwa aneh yang aku alami. Tapi tadi sore di taman ujung gang. Seakan Mas Danang berkata mengucapkan salam perpisahan.

“Ah tidak mungkin hanya firasat kosong dariku saja.” Segera aku tepis pikiran buruk yang terus melayang di otakku. Mas Danang sosok lelaki baik dan sangat bersahaja.

Tak mungkin ada seseorang yang menaruh dendam dengannya. Lalu mencelakainya di jalan seperti yang aku dengar dari setan itu.

“Kenapa aku malah percaya omongan setan. Lebih baik aku mengambil wudu. Eh tapi aku sudah salat isya, masak aku mau salat isya dua kali.”

Aku mulai berbicara dengan sepinya kamarku malam ini. Aya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status