Share

Maaf akan aku lakukan Rindu

“Dek sudah seminggu berlalu dari peristiwa malam perang yang tak bisa aku sebutkan padamu. Sebab begitulah pesan Kakek Haji kepadaku. Tetapi kamu belum jua terbangun dari tidur panjangmu.”

Aku masih bicara dengan Rindu yang masih tertidur di atas kasur. Aku masih setia menemaninya dan hanya bekerja dari rumah. Terkadang orang kantor yang datang ke rumah. Sekedar meminta tanda tanganku atau memeriksakan satu berkas yang tak mereka mengerti.

Malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Rinduku belum jua terbangun dari terlelapnya. Padahal makhluk buruk rupa setan durjana si kuntilanak. Sudahlah hilang dari tubuhnya hancur menjadi abu.

“Dek bangunlah sekali saja, bukankah kita sudah membangun biduk rumah tangga. Walau semua terjadi bukan atas kemauan kita. Tetapi mungkin saja ini semua adalah takdir Tuhan.”

Aku masih menyeka tubuh Rindu dengan air hangat. Aku basuh perlahan dengan sabar jengkal demi jengkal tubuh istriku.

Dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tidak luput dari sapuan bas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status