Share

88. MENDOBRAK PINTU KAMAR MANDI

Eric bisa merasakan kemarahan yang ditahan sejak tadi oleh istrinya. Segera dia memegang bahu Anna tetapi malah ditepis olehnya.

"Jangan bicara di sini, lebih baik pergi ke kamarku dulu baru kita bisa leluasa berbicara. Aku takut Mama bisa mendengar pembicaraan kita," ucap Eric membujuknya.

Setelah memikirkan bahwa perkataan Eric benar, akhirnya Anna mengikuti pria itu turun kembali ke lantai satu. Lalu masuk ke kamarnya dan dengan tidak sabaran dia langsung kembali bertanya.

"Jadi, bisa kamu jelaskan apa yang sudah kamu bicarakan bersama dengan ibumu? Kenapa kamu malah membawanya ke kamarku? Apakah di rumahmu tidak ada kamar lain?" Anna bertanya dengan napas yang menggebu-gebu.

"Aku pikir tidak ada salahnya jika Mama menempati kamarmu. Lagi pula kamarku lebih besar daripada kamarmu jadi cukup untuk kita berdua," Eric menjawabnya dengan santai seakan tidak sedang menanggapi Anna yang sedang marah.

Anna menundukkan kepala sembari membuang napas, dia memijit pelipis untuk mengura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status