Share

Bab 16: Aku Tidak Butuh Dimengerti

“Sebenarnya, siapa Seruni? Kenapa kamu ngotot bantu dia?”

Bram menghirup oksigen dalam-dalam. Ia tahu Kai emosi. Meski demikian, Bram tidak akan menyalahkan sepupunya itu. Kalau dia berada di posisi Kai mungkin juga tidak akan percaya begitu saja. Siapa pun akan negthink kalau disuguhi foto seperti itu.

“Aku baru kenal semalam.”

“What?” Kain memotong penjelasan Bram.

“Apa aku masih boleh ngomong?” Bram memberi sedikit tekanan pada ucapannya. Lama-lama dia bisa terpancing emosinya kalau Kai terus ngegas. “Kalau kamu merasa penjelasanku nggak guna, mending aku pulang. Aku capek banget. Mending istirahat daripada ngeladenin orang yang ngegas dan nggak bisa ngerem.”

Sejenak, pandangan Kai beralih ke jendela, menatap lampu-lampu taman berbentuk bulat.

“Seruni ada masalah.” Bram melanjutkan kalimat. “Tapi aku belum bisa cerita ke kamu masalah dia. Yang jelas, dia butuh pertolongan.”

Kedua bola mata Kai kembali bertemu pandang dengan Bram. “Bukan karena supaya kedok kalian tidak terbon
HarunaHana

Dear, Readers, terima kasih sudah mampir. jangan lupa tinggalkan komen dan vote ya. biar saya semangat nulisnya. love you all :-)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status