Share

Bab 25: Pria Bertopi Tengkorak

“Maaf, Mbak, Pak, saya berangkat sendiri saja. Saya sudah tahu jalur Trans Jogja. Saya akan sampai hotel tepat waktu.”

Andai hubungannya dengan Bram layaknya teman dan awal pertemuan dengan pria itu bukan karena sebuah insiden, tentu Seruni akan menerima tawaran untuk berangkat bersama. Selain hemat waktu dan biaya, kapan lagi bisa merasakan naik mobil mewah di samping laki-laki ganteng. Ya, ampun, Seruni, kamu mikir apaan, sih?

“Gimana, Mas? Mau kamu anter atau biar dia berangkat sendiri?”

“Terserah dia saja.” Bram menjawab acuh tanpa melihat pada Seruni. Lelaki itu sibuk menyuapi dan mendengar celoteh bocah di pangkuannya.

Ucapan Bram melegakan Seruni. Kalau sampai karyawan lain tahu dia datang ke La Luna bersama bos La Luna itu, gosip tentangnya akan semakin santer dan dia akan kesulitan berkelit.

“Ya, sudah terserah kamu saja.” Kanaya menghentikan perdebatan. Ia khawatir, membujuk Seruni akan membuatnya kembali lapar. Lebih baik membiarkan gadis itu dengan keputusannya. Kanaya ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status