Share

Bab 33: Kemarahan Aditya

Honda Accord yang dikemudikan Bram memasuki area parkir Hotel La Luna. Pria itu melihat tablet kemudian mengecek pesan WhatsApp. Lalu, tanpa berkata apa pun pada Seruni, Bram turun dari mobil.

“Terima kasih, Pak.” Seruni mengangguk sopan pada Bram. Hatinya mulai tidak enak karena melihat resepsionis yang menggosip tentangnya kemarin lewat di depannya. Karyawan itu menatap sinis Seruni setelah tersenyum pada Bram.

“Hemm.” Bram melirik Seruni sekilas dan meneruskan langkah dengan cepat seolah ia akan tertinggal sesuatu jika tidak bergegas.

Seruni menghela napas. Dilihatnya tubuh Bram seraya berjalan di belakangnya. Setelah ini, hidupnya di La Luna akan semakin berat. Semakin banyak karyawan tahu dia terhubung dengan Bram. Tadi, ia terpaksa menerima tumpangan Bram karena takut terlambat presensi kedatangan. Ia sedang menjalani masa percobaan. Satu kesalahan akan menggagalkan semua usahanya. Menerima tawaran Bram untuk bareng sampai La Luna adalah satu-satunya pilihan agar tidak telat mes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status