Share

42. Jogja dan Kenangan

Lima hari setelah operasi pemasangan pen, kini Mas Vino bisa kembali ke rumah. Acara yang diagendakan di Semarang tetap berjalan walau tanpa kami sebagai dua orang pemeran utama. Ayah dan Ibu membatasi sanak saudara yang ingin menjenguk keadaan Mas Vino di Jogja usai operasi. Namun, hal itu tak berlaku untuk Mbak Vera sebagai kakak kandung satu-sarunya dari suamiku itu.

Aku yang sedang berada di hotel usai mengikuti rapat penting beralih fokus pada getar benda pipih di saku jas. Nama ‘My Hubby’ terpampang di layar ponsel membentuk sebuah panggilan video. Aku tersenyum tipis dan segera menggeser ikon terima.

“Assalamu’alaikum, Mas.”

“Wa’alaikumsalam, Sayang. Aku ganggu, nggak?”

“Enggak, Mas. Ini meetingnya sudah selesai. Ada apa, Mas?”

“Kangeennn ...,” rengeknya manja.

“Hadeeeh ... dasar pengantin baru. Mesra-mesraan nggak paham sikon!”

Terdengar suara seorang wanita dari seberang sana. Tepatnya di sebelah Mas Vino. Keningku berkerut.

“Mas Vino ada tamu?”

Tanpa menjawab, suamiku malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status