Share

89. Racikan Rujak Es Krim

“Yang jual harus ganteng, Mas ...,” ulangku.

“Iya, Mas denger, kok. Cuma bingung aja.”

“Bingung kenapa?”

Mas Vino tampak menggaruk alis dengan satu jari. “Ganteng versimu itu seperti apa, Yang?”

“Yang sebelas dua belas sama Jeon Jungkook. Emm ... minimal seperti suamiku inilah.”

“Ya ampun, Yang ... kamu tahu sendiri, kan, penjual rujak es krim mayoritas bapak-bapak atau ibu-ibu. Yang paling muda juga enggak ada yang seganteng aku.” Ucapannya terjeda dengan embusan napas panjang. “Lagian, kamu tega banget bilang gantengku minimal?”

“Kamu tersinggung, Mas?”

“Enggak!”

“Tuh, kan, tersinggung. Buktinya, kamu jawabnya ketus.” Aku cemberut dan kembali mengunyah keripik tempe rasa balado.

Mas Vino tak lagi mendebat dan memilih keluar dengan menyambar kunci mobil.

“Mau ke mana, Mas?”

“Ke Korea. Beli rujak es krim!”

Brak! Daun pintu ditutup dengan sedikit bantingan. Dih, sensi amat!

Aku hanya mengedikkan bahu. Jika biasanya wanita hamil akan mudah tersinggung dan mudah menangis, lain halnya den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status