Share

BIMA GANESHA

Bima membaca rute denah pavilion utama dengan benar, memastikan bahwa Ia harus mulai mempersiapkan rencananya dengan nyata dan realistis.

Karena, jika rencana kaburnya gagal maka dapat dipastikan ia akan disiksa dengan kejam oleh Antareja. Perempuan itu tak akan membiarkan pergi semudah itu, ketakutan Bima adalah apakah dia akan menjadi sangat gila jika Bima menghilang.

Ketika Bima sedang termenung dan berpikir, seseorang mengetuk pintu kamarnya, membuatnya terkejut.

"Siapa ? " tanya Bima dari dalam kamar.

" Apakah kau mendadak lupa dengan saudara bosmu, Bima ? "

Mendengar pertanyaan itu, Bima langsung membuka pintu dan menyambut Antasena yang sudah berada di depan pintu sambil cemberut.

"Tentu tidak, Tuan. apakah ada sesuatu yang bisa ku bantu ? " tanya Bima pada Antasena.

"Tidak, aku hanya ingin menyampaikan bahwa kau hanya pria yang beruntung, jadi jangan merasa aji mumpung dengan keadaanmu sekarang, apalagi kau berharap bisa mendekati kakakku. Aku tidak akan membiarkan dia dekat denganmu " ancam Antasena

Bima hanya tertawa, "Dia bosku, bagian dimananya kami tidak dekat "

Antasena mendengus, "Kau tahu apa yang ku maksud, bukan ? atau kau bodoh? "

Bima menggelengkan kepala "Tidak, aku tahu, kebetulan kakak perempuanmu memiliki badan yang seksi "

Mata Antasena melotot, "Apa yang kau katakan bodoh ?! Ucapkan sekali lagi ?! "

Bima mengiris "Betapa kejamnya dirimu. . "

Mendengar perkataan itu, Antasena mengeluarkan pisau dan menekannya pada leher Bima sehingga mengeluarkan darah sedikit "Ku tunjukkan apa artinya kejam, bodoh "

Melihat darah keluar dari leher Bima, mata Antareja mengkilat membuat Bima jauh lebih takut akan pria ini

"Dimana nyalimu tadi, bung ?! " Antasena menekan pisau lebih dalam leher Bima. Dengan darah yang menetes dari lehenrya Bima mencoba melawan, Ia menutup lukanya dengan satu tangan dan satu tangan yang lain mencoba untuk memukul Antasena.

Antasena terkejut, dan terjadilah pekerlahian dimana Antareja mendekatkan Bima ke lemari dan meninju mukanya dengan brutal. Kemarahan mengusai Antasena hingga membuta kannya bahwa Bima masih perlu diselamatkan. Diserang seperti itu, Bima tentu mencoba untuk membalas, darah mewarnai baju kerja Anasena dan baju Bima.

Pertarungan menjadi lebih mengerikan Bima yang sudah terluka tak punya alasan lain selain pasrah dengan keadaan. Semakin banyak darah yang keluar, Bima mulai merasa pusing dan berakhir dengan. menutup matanya, pingsan.

Melihat, Bima yang sudah pingsan Antasena merasa sedikit ketakutan, rencana awalnya tidak seperti ini, Ia hanya menggerakkan agar tidak mendekati kakaknya tetapi karena Bima keras kepala maka Ia menjadi buta akan amarah. Antasena mengenddong Bima dan membawanya ke dekat taman yang bersebelahan dengan kolam renang. Karena takut disalahkan, ia meletakkan Bima yang sudah terluka ke dekat tanaman anggrek yang jarang untuk dikunjungi.

Dan setelah itu, ia pergi sebari membawa pisaunya dan kembali ke kamar untuk memberes kekacauan yang ia buat. Antasena mengelap lemari dan lantai yang dipenuhi oleh beberapa tetes darah dan ia juga pergi ke ruang CCTV untuk hanya mengedit agar cam kejadian tadi hilang.

Sayangnya ketika, ia akan pergi ke tempat CCTV, Antareja menghampirinya.

"Kau terlihat, tergesa-gesa ada ada? " tanya Antareja pada Anasena, sebenci apapun Antareja pada adiknya akibat perilaku beda kasih ayahnya, itu tidak akan pernah alasan untuk menghancurkan hubungan mereka.

"Tidak ada " jawab Anasena sebari langsung masuk ke ruang CCTV, dan mencoba untuk agar tidak terlihat mencurigakan

Tetapi ketika ia sudah berada di tempat CCTV, Antasena terkejut dengan kehadiran Semar yang merupakan salah satu penjaga keluarga.

Semar hanya tersenyum, "Apa yang kau butuhkan? "

Anatsena hanya terdiam, Dan kemudian ia bertanya " Bisakah kau menghapus cam yang ada di kamar dekat dengan kamar Antareja ?. "

"Apa kau baru melakukan sesuatu yang buruk ? "

Semar memandang ke arah muka Antasena, Di antara tiga anak yang dimiliki oleh Tuan Bima Sena yang memiliki tempramen yang paling buruk adalah Antasena dan Gatot Kaca. Mereka tak segan - segan untuk membunuh atau melukai orang lain sebagai ancaman.

Melihat tatapan dingin yang di diberikan Antasena kepadanya membuat Semar langsung memutar cam yang ada didekat kamar Antareja, disana terlihat bahwa Antasena mengancam bodyguard yang dimiliki oleh kakaknya.

Semar hanya terdiam dan kemudian "Aku bisa menghapusnya, tapi jika ketahuan oleh Antareja maka hadapi kemarahannya seorang diri "

"Tentu " Antasena menjawab dengan dingin dan langsung pergi meninggalkan Semar.

Kathia sudah nyaris putus asa, dengan hilangnya Bima, sahabatnya.

Ia sama sekali tidak diberitahu oleh Bima kemana Ia pergi, hanya saat itu ia ditelepon dan disuruh untuk menjaga Adik kembar Bima Raka - Ratu yang saat ini masih berusia tujuh belas tahun saat ini.

Ia berencana untuk membuat laporan orang hilang tetapi Keluarga Bima skeptis akan pemikiran bahwa Bima di culik, mereka lebih percaya bahwa Bima memilih untuk melarikan diri karena Kebadunganya.

Kathia tentu menolak ide itu, tidak masuk akal seorang Bima Ganesha mundur disaat karir tinju nya sedang naik - naiknya. Tetapi, ketika Ia mencari sampai club ring tinju yang diikuti oleh Bima, kabar akan Bima pun seakan tak ada, pelatihnya yang terdahulu juga pergi seakan - akan kepergian Bima telah di rencanakan.

"Sudahlah, Kathia. Tidak perlu di cari Bima. Ini mungkin yang dia mau " kata Abdullah yang merupakan sahabat dekat dengan mereka..

"Aku - " suara seperti tak sempat keluar dari mulut Kathia, ia sudah terlalu lelah dengan memikirkan kemana perginya Bima.

Waktunya dihabiskan berpikir, tanpa ia lupa bahwa ia harus makan, minum dan istirahat.

"Aku sudah menghubungi Wijaya, kami berencana untuk membuat surat hilang atas nama Bima Ganesha, apakah kau yakin bahwa Bima bukan kabur dari rumah ? " tanya Abdullah pada Kathia.

"Soalnya kalau kabur, percuma untuk dicari Kathia, relakan adalah hal yang tepat "

"Tidak " jawab Kathia.

"Aku lebih yakin bahwa Bima dibawa pergi oleh seseorang, karena semua seperti mendadak terhapus. Aku pergi ke klub yang menaungi Bima dan menanyakan dimana pelatih Bima tetapi, ternyata dia langsung pensiun matanya terluka hebat. Apakah itu tidak. mencurigakan Abdullah ? "

"Okay, benar itu mencurigakan tapi itu tak bisa membuktikan apa yang terjadi. Motifnya tak cukup kuat untuk di indikasi sebagai orang hilang!" Abdullah mulai merasa kesal dengan apa yang terjadi pada Kathia.

Ia sudah memberikan pengertian bahwa ketika mereka akan membuat surat hilang, orang yang infomasikan benar - benar hilang, kan nggak lucu kalau ternyata kabur dari rumah. Mau ditaruh dimana harga Abdullah dan kawan - kawan. Kalau ternyata hilangnya karena kabur dari rumah.

Yudistira, salah satu dari sepupu Antareja yang masih berhubungan dengan Keluarga Baladewa meski hubungan baik antara ayahnya, Yama dan pamannya, Bima Sena agak kurang akur. Entah karena kenapa, Yudistira juga bingung kalau disuruh jelasin.

Pagi dini hari ini sekitar jam lima pagi, Yudistira berjalan menuju taman, untuk melihat apakah bunga anggreknya dalam kondisi yang baik karena terakhir dia tak melihatnya, tanaman anggrek sudah di rusak oleh anjing milik pamannya.

'Memang anjing bodoh ' umpat Yudistira sambil terus berjalan, sayangnya begitu dia sudah sampai di taman ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

Bunga Anggreknya terdapat bercak - bercak darah entah darah siapa. Melihat itu, Yudistira langsung mencari apa yang menjadi penyebab ada bercak - bercak darah di bunga Anggreknya.

Tetapi sayangnya udah beberapa kali ia mencari, bercak darahnya hanya berakhir di kursi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status