Share

The Empress
The Empress
Penulis: Lord Devil

1. Prolog

Ratu Wang Yin mengalami koma berkepanjangan setelah melahirkan anak kembarnya, Qin Lian dan  Qin Yue. Tidur panjang Sang Ratu masih menjadi misteri dan menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Entah sihir apa yang telah dirapalkan pada Sang Ratu sampai-sampai dia tertidur selama itu.

Qin Lang, selaku Raja yang berkuasa saat ini masih terus menunggu Ratu cantiknya bangun layaknya Phoenix yang bangkit dari kematian, karena semua tabib terbaik dari lima kerajaan sudah mengatakan, tidak ada harapan lagi. Namun baginya, Wang Yin tidak mungkin mati begitu saja. Cinta sejatinya akan bangkit, apa pun yang terjadi.

Kedua anak kembar mereka--Pangeran dan Putri yang kini sudah berusia lima tahun selalu saja menanyakan kapan ibu mereka akan membuka mata dan terbangun.

Qin Lang tidak tahu harus mengatakan apa lagi, tetapi dia juga tidak mau menyerah. Dia akan terus memperjuangkan cintanya. Baginya, tiada lagi orang yang akan dia cintai di dunia ini selain Sang Ratu.

"Wang Yin, bangunlah, aku dan anak kita menunggumu," bisiknya setiap hari sambil mencium bibir Wang Yin.

Sang Raja menutup seluruh akses kerajaan dan meningkatkan pertahanan melalui dua jenderal kepercayaan mereka, Jenderal Lin Wen dan Jenderal Wen Xiu. Dia percaya, Ratunya akan segera bangun dan kerajaan mereka akan tetap bertahan.

Atas perintah Qin Lang, semua orang dilarang keluar dan masuk dari kerajaan selama Wang Yin belum bangun dari tidurnya. Hal itu berkaitan dengan pemberontakan dan musuh. 

Empat kerajaan lainnya, sudah mengirimkan bantuan medis terbaik dan belum ada hasil yang memuaskan. Wang Yin tetap saja tidak merespons dan masih tertidur dalam koma.

"Kalau saja Liu Ji dan pasukannya tidak menyerang saat itu, Ratu Ying tidak akan koma dan Yang Mulia tidak perlu berduka selama ini," kata Qin Qiu sambil mengelus jenggotnya angkernya. Disebut angker karena dia tampak seperti berhala ketika mengelus janggutnya.

Satu hal yang patut disyukuri dari kejadian itu adalah kedua anak Qin Lang dan Wang Yin masih bisa lahir dengan selamat. Keduanya kini sudah berusia lima tahun.

Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan mengetahui mereka berkembang dengan baik. Kedua anak itu adalah harapan lain di hati Sang Raja sambil menanti Ratunya bangkit dari tidur panjangnya.

"Kalau aku sudah besar aku akan menjadi tabib terhebat dan membangunkan ibu," kata  Qin Yue atau biasa dipanggil Putri Yue. 

"Aku akan menjadi Jenderal perang yang hebat dan kerajaan kita tidak akan bisa ditaklukkan. Aku akan menangkap Liu Ji dan pasukannya," teriak Qin Lian atau Pangeran Lian.

Qin Lang sangat senang kedua anaknya memiliki semangat seperti Ratunya. 

"Kalian boleh menjadi apa saja asalkan berguna dan membantu orang banyak," jawab Qin Qiu kepada dua cucunya.

Dia sudah kehabisan keluarga dan hanya tersisa itu saja. 

Ayahnya, Raja dan Ratu terdahulu, Qin Jun dan istrinya meninggal saat penyerangan itu. Sementara, Pangeran Pertama-- Qin Lan hingga saat ini belum diketahui apakah mati atau masih hidup. Qin Lang sebagai Putra Kedua Kerajaan terpaksa mengambil-alih kerajaan di bawah bimbingan Sang Paman, bernama Qin Qiu. Dia adalah penasihat kerajaan saat ini.

Pemberontak Liu Ji sungguh melakukan kejahatan yang tidak bisa diampuni. Sampai saat ini, Ling Wen masih menyangkal tidak ikut serta dalam rencana jahat anaknya, tetapi siapa yang tahu?

Semua kerajaan masih mencari tahu masalah itu dan berharap persoalan ini segera diselesaikan sehingga mereka bisa hidup dengan damai. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status