Share

54. Pukulan telak.

“Kembalilah orang gila! Jena dan anakmu membutuhkan dirimu, Drew! Bedebah! Bajingan tengik! Tidak punya hati!” Hannah memukul lengan kakaknya bertubi-tubi layaknya samsak tinju. Ia baru tiba di Barcelona lima jam lalu, setelah mendapat alamat tempat tinggal Drew yang Hannah nilai seperti kandang kucing peliharaannya alias kecil. Hannah segera memaki kakaknya yang begitu berantakan.

“Anak itu anakmu Drew! Maden sudah mengakui kesalahannya. Dan, Camile masuk rumah sakit jiwa karena depresinya! Kau masih mau mengelak, hah! Apa kau mau aku seret dengan kasar!” kedua mata wanita berambut pirang panjang sebahu itu melotot menatap Drew yang diam menerima pukulan adiknya.

“Kau masih tidak percaya, huh!” kini Hannah kembali murka. Drew diam, bergeming menatap adiknya yang berdiri berkacak pinggang di hadapannya yang duduk di atas ranjang.

“Abie bertemu Jena di Boston, ia tingga di sana dan bekerja di Luigi’s Pizza sebagai k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
@gothil
rasakan,emang enak,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status