Share

Catatan Kedua Puluh Satu: Abandoro (5)

Api merah tampak membumbung tinggi di sepanjang pinggiran hutan rindang. Baranya ganas seperti perwujudan murka dari sesosok makhluk berukuran raksasa dan berbahaya. Tak salah lagi, detik berikutnya raungan menggelegar yang mampu mengguncang langit terdengar dari balik api setinggi sepuluh meter itu.

“Hati-hati!” Vice lekas menarik tangan Alvi guna menjauhkan wanita itu dari sebatang pohon yang roboh akibat sebagian batangnya dilahap sang api merah. Batang pohon yang cukup besar itu jatuh menutupi jalan di depan mereka. 

“Lewat sini.” Vice kemudian membawa Alvi melewati jalan lain dengan tetap memegang erat pergelangan tangan sang Putri Kematian.

Alvi tidak sempat bereaksi banyak. Jika dalam kondisi normal, ia tentu saja akan menepis kasar dan melemparkan tatapan tajam penuh aura tak ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status